Selasa, 18 Oktober 2011

Mengukur tanda-tanda vital


PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL



STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR


PENGERTIAN
Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskuler; Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi pernafasan; dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.

TUJUAN
·         Untuk mengetahui adanya kelainan pada pasien
·         Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
·         Mengetahui frekuensi, irama pernafasan, frekuensi nadi, tekanan darah dan suhu tubuh pasien

KEBIJAKAN
·         Pasien baru masuh rumah sakit
·         Pasien dengan sakit yang berhubungan dengan vital sign
·         Semua pasien dirawat
·         Pasien dengan gangguan system pernafasan, cardiovaskuler, dan suhu tubuh.

PETUGAS
Perawat

PERALATAN
1.    Handscoon
2.    Thermometer  air raksa
3.    3 botol masing-masing berisi: Cairan sabun, cairan desinfektan, air bersih.
4.    Tissue
5.    Tensimeter : Spingomanometer/tensi air raksa
6.    Stetoskop
7.    Jam tangan/stopwatch
8.     Baki beserta alasnya
9.    Bengkok
10. Grafik perkembangan vital sign
11. Alat lulis

PROSEDUR PELAKSANAAN

A.   Tahap PraInteraksi
1.    Menyiapkan alat dan pasien dengan benar
2.    Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
3.    Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar dan posisi pemeriksa dengan benar

B.   Tahap Orientasi
1.    Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3.    Memberikan kesempatan pasien bertanya
4.    Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.   Tahap Kerja
1.    Mencuci tangan
2.    Menjaga privasi pasien
3.    Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks
4.    Memakai sarung tangan
5.    Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien
6.    Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila  sebelah kiri pasien terlebih dahulu dengan menggunakan tissue.
7.    Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri. Selanjutnya sambil menunggu naiknya air raksa pada thermometer lakukan pemeriksaan nadi, pernafasan dan tekanan darah dengan cara:
8.    Letakkan ujung  tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari pada arteri/nadi yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis, carotis, dan temporalis) tekan dengan lembut
9.    Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik (kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit). Jika ritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit. Lanjutkan perhitungan pernafasan
10. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien selama 1 menit (naik turunnya dada klien)
11. Selanjutnya siapkan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah (persiapan tensi meter).
12.  bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien.
13. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas nadi brakhialis (ruang antekubital).
14. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi kurang lebih 30 mmhg.
15. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti dengan cermat dan tentukan tekanan sistolik
16. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan
17. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik sambil mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase korotkof
18. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam spignomanometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan tindakan seperti diatas.
19. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan merapikan kembali.
20. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu, kemudian mencuci thermometer ke dalam air sabun kemudian air desinfektan terakhir ke air bersih
21. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya
22. Merapikan kembali pasien dan alat-alat.
23. Melepaskan handscoon
24. Mencuci tangan

D.   Tahap Terminasi
1.    Melakukan evaluasi tindakan
2.    Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3.    Berpamitan dengan klien
4.    Membereskan alat-alat
5.    Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar